Wednesday, 28 July 2010

Community

Tiap kali Rachma kangen kampung halaman, perasaaan suka mengharu biru (ceileh, haru biru, kekekek razz)... maksudnya haru biru tuh inget masa kecil yang amat sangat menyenangkan, inget keluarga, inget tetangga ini itu, inget teman sepermainan, yah... pokoknya banyak lah. Kadang Rachma suka tiba-tiba nangis, tuh air mata keluar sendiri aja gitu... gak bisa ditahan (yah itu tadi, saking haru birunya, hihihih).


Dulu, pas masih SD, Rachma inget banget pas lagi pelajaran bahasa Indonesia, ada peribahasa kurang lebih "jangan sampai kaya kacang lupa kulitnya". Waktu itu Rachma tanya sama ortu Rachma dan mereka ngejelasin "jadi orang itu harus tau diri, jangan melupakan orang-orang yang berjasa dalam kehidupannya". Nah, si frase "tau diri" itu lah yang selalu Rachma pegang mrgreen.


Dalam kegiatan-kegiatan tertentu, Mama atau Papa Rachma biasanya suka bilang: "nanti kalau kamu udah gede, harus bisa ngasi ke masyarakat lebih banyak dari yang sekarang Papa/Mama kasih". Secara Rachma ini anak yang penurut, rajin menabung, dan sayang pada orang tua (heheheh, PPKn banget biggrin)... setiap kali dibilangin gitu, Rachma resapi dalam hati dan Rachma niatkan itu harus direalisasikan... walopun waktu itu gak tau juga caranya gimana, cuman iya iya ajah mrgreen.


Semakin ke sini, dengan bertambahnya umur ... semakin Rachma menyadari bahwa orang-orang yang pernah bersinggungan, datang ataupun pergi dari kehidupan Rachma, orang baik maupun orang kurang baik, mereka semua berjasa mengantarkan Rachma sampai pada kehidupan saat ini. Semuanya berjasa dalam pendewasaan diri Rachma, dalam pembentukan karakter, jati diri, filosofi, bahkan gaya hidup. Tentunya, apa pun yang akhirnya Rachma putuskan sebagai "personal branding" diri Rachma, itu adalah tanggung jawab Rachma sendiri. Dan cara Rachma berterima kasih pada masyarakat pun, itu akan jadi pilihan/keputusan dari diri Rachma sendiri. Lagipula, kedewasaan dan tumbuhnya tanggung jawab hidup itu tidak bergantung umur. Dan tentunya Rachma tidak perlu menunggu umur mencapai kepala 3 atau 4 untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Dan... ehm, secara ini postingannya agak-agak ... ummm, mungkin akan membosankan bagi beberapa orang, jadi Rachma kasi reminder dari awal ya: read at your own risk (termasuk resiko 'haru biru', hihihihih razz).


Salah satu hal yang Rachma yakini adalah tiap orang terlahir dengan perannya masing-masing. Misal, dalam kepala Rachma ... seorang laki-laki terlahir berperan "mengubah dunia", mengerjakan hal-hal keren untuk kesejahteraan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Perempuan... umm... berperan menyebarkan "kasih sayang" (ahahahah, lebay surabay gini emang imaginasi Rachma tentang peran manusia razz). Rachma selalu mikir bahwa gender laki-laki identik dengan tipe superior, karena terlahir dengan perannya sebagai pemimpin bagi kaum wanita. Jadi Rachma berasumsi, laki-laki itu harusnya prestatif, karismatik, bertanggung jawab, dan dapat dipercaya. Namun pada kenyataannya, orang-orang hebat bin keren yang berdedikasi itu jumlahnya sangaaaaat sedikit (udah mirip makhluk langka yang perlu pelestarian, heheheh razz). Dan daripada tetap berpegang bahwa yang selayaknya jadi pemimpin keren gitu adalah laki-laki, jadinya Rachma ngambil langkah inisiatif aja deh, anggap aja peran Rachma di dunia ini juga salah satunya adalah jadi orang keren (hahahah, tetep we narsis mrgreen). Untuk merealisasikan program "orang keren" ini, Rachma nyari inspirasi ini itu, nyusun rencana ini itu, ngatur ini itu. Dan... hmm... ternyata cape... cape hati dan cape tenaga ... pantesan aja jumlah orang keren itu terbatas ... rolleyes. Makin salut aja Rachma sama orang-orang keren, heheh. Eh, sebagai disclaimer, keren itu relatif yak, barangkali ada yang keberatan dengan kata itu.


Eniwei, mari berhenti nge-junk. Platform yang akan Rachma susun untuk pengembangan masyarakat ini rencananya akan lebih difokuskan pada anak-anak (maksimal setara SMP). Rachma menamainya "village center", karena kurang lebih idenya memang ingin memusatkan kegiatan anak-anak. Kalopun berkembang ke yang lebih besar, organisasinya bersifat yayasan nonprofit. Rencananya adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan

Rachma sempat berencana bikin TK sendiri, idenya bukan untuk ngajarin yang gimana-gimana gitu, tapi lebih ke platform TK-nya Belanda: main... main... main... dan main... I guess the kids will be happy with that idea mrgreen. Pas Rachma cerita tentang rencana ini, Papa Rachma komentar "di RW kita ini udah ada faúd" (eh, bener gak ya nulisnya gitu?), "jadi harus ditanyain dulu ke Depdiknas, boleh gak di satu RW ada dua TK", dan kayanya emang gak boleh sih. Jadi, Rachma banting setir aja ke opsi lain, yaitu "bikin taman bermain-nya TK". Hehehe, dasar Rachma orangnya seneng main, jadi fokusnya main we terus, hihihih. Kalo secara struktural, rencananya pengen mendirikan:

- Taman bacaan
Dulu pas masih kecil, Rachma suka banget baca buku cerita. Kebetulan waktu itu buku-buku dari Diknas untuk perpus sekolahannya Papa mampir dulu di rumah, jadi Rachma bisa baca-baca bukunya dulu. Terus, pas di Belanda ini, kalo masuk toko anak-anak,,, huaaaaahhhhh betah deh pokoknya, suasananya pinky-pinky... terus banyak pernak pernik lucu, banyak miniatur mobil atau robot lucu-lucu, terus buku bacaannya gambar-gambarnya lucu, ada musiknya,,, ah, pokoknya Rachma sukaaaaaaaa banget liatnya (walo suka dibecandaain ama temen sih, saking terlalu sukanya Rachma sama mainan yang ditujukan buat anak-anak mrgreen). Berhubung Rachma harus inget umur (sudah 25, lagi ngambil PhD pula), jadi hobi tentang ini Rachma salurkan (atau samarkan? mrgreen) buat yang lebih manfaat ajah, heheheh.

Secara psikologi pun, kemampuan anak kecil akan lebih berkembang kalo ditunjang fasilitas yang baik. Dan tentu sajah, tidak semua anak-anak terlahir dalam keluarga berada yang bisa beli mainan ini itu atau bacaan ini itu untuk lebih mengembangkan kemampuan motorik, sensorik, maupun psikis anak. Jadi,,, karena Rachma sukanya gratisan, rencananya si taman bacaan ini juga akan gratisan wink. Atau nggak ya? Ah, ntah lah... mikir nanti lagi aja gratis nggaknya. Rencananya, selain isinya buku, akan ada pula video interaktif (Rachma suka banget loh nonton video-video anak semacam Dora, Barbie apalagi... suka banget razz). Dan Rachma pikir, esensi videonya juga bagus. Terus pengen juga nyediain fasilitas ensiklopedia, kayanya seru tuh. Umm... atau Rachma nyediain komputer juga kali ya... hmm... we'll see what can fit the budget biggrin.

- Taman bermain
Yang Rachma maksud itu yang kaya gini:


kredit gambar

Tujuannya dibikin taman bermain ini? Ya buat main-main ajah, biar rame mrgreen. Secara hidup di Groningen ini kehidupannya sepi gak jelas, jadi mari kita bikin yang rame-rame. Walopun Rachma mikir juga sih, kalo pesen model-model kaya gitu ke mana ya?
Si taman bermain ini kalo jadi dibikin, tentunya gratis, soalnya gak perlu biaya maintanance yang gimana-gimana kan ya.

- Dana eksternal
Rachma menyebut bagian ini sebagai tabungan akhirat mrgreen (nyadar diri maksudnya, jangan mikirin tas lucu mulu, hehehe). Beberapa sudah terlaksana, da emang lebih feasible juga sih. Programnya akan berkaitan misal (tentunya dalam kapasitas yang bisa Rachma biayai):
* membantu pembangunan sekolah: perpus, mushola, dan sejenisnya
* memberi bantuan fasilitas untuk orang-orang tertentu di sekolah, misal ngasi baju batik, baju seragam, buku, atau perlengkapan sekolah
* membantu pembangunan mesjid dan madrasah: dana perbaikan bangunan, karpet, penyediaan Al-Qur'an untuk umum, kitab kuning, dsb
* beasiswa personal untuk yang membutuhkan
* paket lebaran untuk orang-orang tertentu

2. Olah raga
Satu hal yang Rachma amati dari penduduk Belanda adalah gemarnya mereka berolah raga. Lagian, emang difasilitasi juga sih, jadi enak. Kalo Rachma mah, mau difasilitasi juga da gak seneng olah raga, tetep we jadinya gak suka ke gym, hihih. Tapi kalo mikirin generasi muda (ceileh, berasa tua banget gini... razz), kayanya kalo dibiasain dari kecil... olah raga bisa jadi hobi (secara Rachma ngerasa kalo olah raga itu adalah beban, hihihih). Rencananya ini modelnya indoor, mencakup lapangan futsal, lapangan basket, badminton, dan nyediain buat tenis meja juga.

Ini mah gak gratis ah, biaya ngurusnya mayan kayanya. Mungkin kalo buat anak-anak masih boleh lah gratis. Tapi karena ada kemungkinan sport hall ini akan menarik minat orang dewasa... hmmm,,, mungkin bisa jadi bisnis tersendiri, heheh razz.

3. Seni dan Budaya

Barangkali ada yang merhatiin, Rachma seneng banget sama degung kacapi suling. Kalo dengerin itu tuh serasa gimana gitu, tentram, dan haru biru (keukeuh ama haru biru, hihihih). Rachma gak mau kalo budaya asli Sunda itu terkikis waktu. Kalo dibandingin ama budaya buhunnya Belanda... hadoooh, budaya Indonesia mah te-o-pe be-ge-te lah. Makanya Rachma mah suka heran kalo ada yang ngetawain ketika Rachma cerita kalo Rachma suka banget ama degung. Degung kacapi suling... it's old-fashionably cool, you know... heheheh. Jadi Rachma pengen melestarikan budaya yang satu itu. Hmm... sebenernya sih itu bakal agak sulit, mengingat di daerah Rachma pun udah susah nyari orang-orang yang familiar dengan degung. Tapi, yeah, we'll see lah, when there is a will... there is a way wink. Mungkin Rachma tambahin juga fasilitas gitar dan keyboard. Let's have fun mrgreen.


Supaya village center ini berjalan, rencananya akan bekerja sama ma sekolahan. Rachma pikir, sekolah tentunya perlu sport center buat olah raga yang bener-bener olah raga, perlu tempat buat belajar seni yang beneran seni. And kids simply need a cozy place to have fun while developing their precious brain. Dan untuk merealisasikan proyek ini, tentunya Rachma harus punya tanah yang luas mrgreen. Jadi ceritanya, Rachma lagi mengais uang demi punya beberapa petak tanah, kekekek razz. Rachma gak tau juga sih, ini akan selse berapa lama ya... 10 tahun? 20 tahun? Atau 40 tahun mungkin? Hmm... only God knows. Yang jelas mah Rachma lakukan dulu apa yang bisa Rachma lakukan.

Sekian dulu chit chat kali ini.

As I grow older,
I tend to pay less attention to what people say,
and pay more attention to what people do.
So... honey-sweety-bunny,
since you are a cool person,
what have you done with your life?

Saturday, 24 July 2010

Angin priangan

Seungit angin priangan
Ngusapan embun-embunan
Duh … embun-embunan
Hawar-hawar… reureundahan ngahariring
Ayun ambing ayun ambing

Seungit angin kahyangan
Sumerep na lelembutan
Duh … na lelembutan
Hawar-hawar reureundahan ngahariring
Eling eling mangka eling

Deungkleung dengdek
Deungkleung dengdek sisi lamping
Anu dewek … enya… anu kuring
Tanah wasiat tanah duriat
Anu matak tibelat
Nya rarasaan

Deungkleung dengdek
Deungkleung dengdek sisi lamping
Anu dewek … enya… anu kuring
Tanah katresna jati sarakan
Anu tetep marengan
Nya lelembutan




Pencipta lagu: Mang Koko
Penyanyi original: Euis Komariah & Yus Wiradiredja
di-mix menggunakan Garageband

~ Campaign for Sundanese culture ~

Thursday, 22 July 2010

Blur pattern

Pretty pattern by Matthew Williamson. Drop dead gorgeous.
















Kredit gambar: kiri (The Outnet), kanan (Stylebop)

Cuci mata lainnya, kredit gambar: Matthew Williamson.










































































Sekian cuci mata kali ini.

Tuesday, 13 July 2010

Gouden baren

Mari-mari gunting pita untuk pembahasan topik pertama di rubrik The Yuppie's: emas batangan.


Gambar diambil dari sini.

The Yuppie, apakah itu?
Menurut Om Wiki, penjelasannya adalah sebagai berikut:
Yuppie (short for "young urban professional" or "young upwardly-mobile professional") is a term that refers to a member of the upper middle class in their twenties or thirties. It first came into use in the 1980s.
Berkenaan dengan istilah the Yuppie, Rachma lebih menekankan image seorang young professional yang sukses DAN tau diri razz.


Eniwei, mari kita mulai obrolan kali ini...
Ada quote bijak yang menarik untuk direalisasikan: "jadi anak jangan nyusahin orang tua, jadi orang tua jangan nyusahin anak", dan Rachma tambahin lagi: "jadi istri jangan nyusahin suami, jadi suami jangan malu-maluin istri".
[interpretasi terserah imaginasi Anda, heheheh razz].


Mengapa emas?

Berdasarkan cerita antah berantah, si emas ini punya nilai intrinsik yang cenderung stabil dari waktu ke waktu, jadi cocok sekali dijadikan "tabungan dingin". Awalnya Rachma hanya mendengar cerita-cerita menarik saja dari dunia peremasan ini, tapi tidak begitu tertarik untuk invest dan jadinya males-malesan untuk mulai merambah dunia emas batangan. Namun apa mau dikata, kenyataan memaksa Rachma untuk mulai melirik emas,,,, secara mata uang Euro terkena inflasi, jauh banget lagi inflasinya. Itungan kasar, 1 euro pernah mencapai 16000 sekian, bandingkan dengan sekarang 1 euro sebanding dengan 11000 sekian. Perbedaan 5000 per euro ini amat sangat ngaruh sekali untuk nominal tabungan 5 digit:
e.g.
untuk 1 EUR= Rp. 16.000, maka 10.000 EUR setara dengan Rp. 160.000.000,-
untuk 1 EUR= Rp. 11.000, maka 10.000 EUR setara dengan Rp. 110.000.000,-

Yeah right, inflasi menyebabkan kehilangan uang 50 juta per 5 digit tabungan. Gimane kagak menghela nafas tuh?

Rachma pun mulai mencari informasi tentang invest emas ini dan Rachma dapet info berikut:
- kisaran normal tabungan emas yang dianggap aman adalah 200 gram, dengan acuan cukup untuk membiayai 2 orang untuk naik haji (e.g. suami istri).
- di Indonesia, orang yang niat invest emas batangan biasanya beli emas di Antam Pulo Gadung. Ready stock emasnya muali dari 5 gram, 10, 20, 50, dan 100 gram. Kalo lebih dari itu, biasanya harus ngontak dulu Antam-nya untuk menanyakan ketersediaan emas.
- kalau pengen beli dengan harga lebih murah dari Antam, mesti rajin-rajin ngecek toko emas yang emang ngejual emas batangan. Keuntungan beli di toko emas adalah karena update-an harga toko emas lebih lambat dari update-an harga Antam.
- kalo karena alasan security males beli ke Antam, bisa pesen emas fisik online, misal dari emas24karat. Rachma belum pernah sih beli emas dari web ini, tapi kalo dari review, emasnya dikirim express dalam satu hari setelah transaksi. Terus pas nerimanya, difoto dulu bareng kurir sebagai bukti emasnya dah diterima. Jadi kalo beli emas fisik dari web ini dan tau kira-kira kapan kurir akan datang, pastikan pake baju layak difoto, heheheh. Yang Rachma suka dari web ini di antaranya: memungkinkan bisa nabung emas dulu sebelum memutuskan cetak emas fisik.
- bila berniat membeli emas batangan dalam jumlah banyak, disarankan untuk setidak-tidaknya memiliki beberapa emas batangan dengan nominal kecil. Alasannya, jika perlu uang mendadak, akan lebih mudah menjual emas 20 gram (sekarang setara 7 juta), dibanding menjual emas 100 gram. Yah, tentunya ini relatif, hanya untuk gambaran saja.
- untuk penyimpanan, bisa menyewa jasa safe deposit box dari bank (biaya per tahun, isi deposit ditanggung penyewa).


Rencana Rachma untuk invest di emas batangan ini kira-kira sebagai berikut:

1. Dana pensiun
Mengutip perkataan Bill Gates: "If you were born poor, it's not your mistake, but if you die poor, it's your mistake",,, jadi untuk dana pensiun ini, Rachma targetkan saat Rachma mencapai umur 65, setidak-tidaknya Rachma punya tabungan masa tua dalam bentuk emas fisik sebanyak 1 kg. Kenapa 1 kg? Ummm... kayanya keren aja gitu punya emas 1 kg, yang tentunya lebih keren lagi kalo tabungan emasnya lebih dari 1 kg, heheheh biggrin.

Mengingat sekarang usia Rachma 25, jadi dalam 40 tahun Rachma harus ngatur-ngatur uang biar target emas 1 kg nya kesampaian:
40 tahun = 1000 gram
=> nabung 2.083 gram/bulan

* itu untuk itungan single. Kalo dah nikah, ntar lah Rachma tanya dulu suami Rachma mau gimana investasinya, heheh.

2. Qurban
Rachma pengen merutinkan Qurban sapi per tahun, buat sekeluarga tentunya. Untuk ini, Rachma mengalokasikan tabungan emas 2 gram/bulan. Kalo ternyata 24 gram emas gak cukup buat beli satu sapi ya... palingan Rachma minta Papa buat ngisi kekurangannnya, heheh.

* kalo dah berumah tangga pun, Rachma pengen habit ini tetep jalan

Sebagai rekapitulasi, jadinya Rachma berniat merutinkan nabung emas 5 gram/bulan (2 gram dana pensiun, 2 gram dana Qurban, 1 gram dana lain-lain) atau sekitar 60 gram/tahun, masih di bawah nisab zakat, heheheh. Atau kalo lagi ada keperluan lain, setidak-tidaknya nabung 1 gram/bulan.


Harga emas ini fluktuatif sekali per menitnya, jadi kaya mantengin harga saham. Oya, kalo di sini salah satu web onlinenya adalah goudmarkt. Lumayan lah, kalo lagi gak ada kerjaan, liat-liat harga emas. Terus ngaruh juga pas Rachma lagi screen shopping: " wah, ada tas lucu, harganya 90... tapiiiii tinggal nambah 80 lagi dah dapet emas 5 gram..." ... jadi weh Rachma gak jadi belanja tasnya... soalnya jadi lebih khusyu nabung buat beli emas yang lebih gede mrgreen. Maklum, ini nabung emasnya masih dari uang sisa... jadi mesti ngatur uang begini begitu heheh... dana utamanya lagi dialokasikan buat proyek repelita "village center". Kalo ada mood, kapan-kapan Rachma share tentang proyek itu.


Ah, sebagai disclaimer, rubrik "The Yuppie's" ini dimaksudkan untuk sharing-sharing saja, bukan sebagai lahan show off, bukan pula sebagai lahan doktrinasi. Kalo kesannya kaya show off, ya jangan nyalahin Rachma kalo Rachma memang keren, hueheheheh. Kalo kesannya kaya mendoktrin, ya jangan nyalahin Rachma juga kalo ternyata Rachma persuasif (salah situ mau dipengaruhi, ihihihihih razz). Jadi untuk hal-hal sejenis, Rachma kasi disclaimer standar:
I assume you take full responsibility of anything you read, including this post. While you might not seriously take into account the influence of a writing, then I want to remind you that anything you read will influence your thought more or less, so please keep in mind that you are responsible for filtering any philosophy I insert in my writing.

See ya next time.

Wednesday, 7 July 2010

Kleding

Selingan sebelum posting yang serius-serius: screen shopping biggrin.

1. Blazer


Akhirnya,,, setelah mencari ke mana-mana, nemu juga desain blazer yang Rachma suka, salah satunya dari brand Annlook:



Seneng karena brand itu bisa dipesan lewat Gmarket... asal sabar aja nyari translate-an beberapa kata di webnya, heheh. Untuk blazer-related ini, Rachma suka banget model trim jacket atau tweed jacket yang kaya gini [mulai suka pas liat model sejenis keluaran Chanel]:

kredit gambar: Annlook

kredit gambar: o.d.d.m.o.l.l.y

kredit gambar: Mersh


2. Kaftan

Selain model babydoll, model baju yang Rachma suka yaitu model kaftan/kimono-like. Untuk yang kimono-inspired, Rachma nemu brand yang Rachma suka... nabikorea:


Kalo kata temen, Rachma pake baju itu kaya mau terbang, saking model lengannya lebar banget kaya sayap biggrin. Untuk yang model kaftan, salah satu contohnya adalah baju cantik dari Marchesa:



Rachma suka cara tuh kain jatuh di badan modelnya, lembut banget, kaya melayang, hihih. Tapi, secara harga gaun Marchesa itu di daerah 4 digit dollar, jadi Rachma nyari model sejenis, terus tiba-tiba nemu link web dan ngeliat model-model baju yang owh-so-gorgeous:





kredit gambar: Irna La Perle

Yup, baju muslim, buatan lokal, butiknya ada di Bandung pula. Ampe Rachma nanya temen: "pernah denger butik Irna La Perle???" Dan semua bilang: "nggaaaaak". Wah, kirain Rachma aja yang kuper ampe gak tau ada butik baju kaya gitu di Bandung, hihihi. Rachma jatuh hati ama model-model bajunya, ampe kepikiran... I want one of that Irna's dress for ... umm ... wedding??? Hihih. Tapi setelah nyari-nyari informasi tentang harganya... uppsss, ternyata puluhan juta juga....


Daaaan tentu saja, karena status masih mahasiswa, jadi nyari model sejenis yang lebih murah, dan tibalah kita pada brand Coniefox (bisa juga dipesan lewat Carlvinoparis). Sebagai pecinta lace-silk-chiffon, Rachma suka banget liat model-model baju keluaran brand ini:









Those maxi dresses... anggap aja kaya gamis, heheh, tinggal tambahin bolero atau sejenisnya.

3. Daily dress

Yak, setelah ngawang-ngawang menikmati cantiknya desain-desain baju yang ntah itu dipakenya buat kapan, kondangan kali ye? Heheh... Mari kita membumi dan melihat baju-baju lucu yang bisa dipake sehari-hari:


























































































































kredit gambar: Carlvinoparis


Demikian screen shopping kali ini... Cukup dilihat-lihat ajah, da kalo dibeli semua mah bikin shock rekening, hihih. Tapi seneng jadi perempuan.... banyak hal indah bisa dipake mrgreen.

Popular Posts