Latar belakang:
Mata Rachma protes ngeliat kecilnya screen macbook pro 13 inch, jadi kalo pas streaming film atau drama, gak puas nontonnya. Tadinya sih mau nahan-nahan diri untuk tetap teguh pendirian gak beli asesoris apa-apa. Tapi akhir-akhir ini mata Rachma kerasa lelah, ntah karena brightness layar terlalu tinggi, atau karena mata berakomodasi maksimum ketika nonton atau baca komik. Akhirnya diputuskan, pengen layar yang lebih gede
.
Menimbang:
- Karena lagi males ngeluarin uang gede, apalagi setelah terjadi tragedi
geen saldo pas belanja di IKEA (hueheheh, itu serasa teguran
), jadi budget sekitaran 300 euro sajah
- Kan ceritanya pengen puas liat layar tapi gak pengen bikin ruangan sumpek, jadi ukurannya sekitaran 20 inch saja, biar gak repot juga seandainya nanti pulang mesti nge-pack tuh layar ke koper
- Tau diri gak terbiasa bawa-bawa barang berat, jadi berat layarnya wajib kurang dari 5 kg
- Tambahan maruk, pengen sekalian TV juga, biar up to date dan konek dengan dunia luar. Ceritanya, tujuan utama punya TV adalah pengen nonton acara anak-anak, soalnya dari situ bisa belajar banyak tentang bahasa Belanda. Biar lebih gaya pengen juga mantengin BBC, CNN, dan National geographic, pleus acara masak-memasak di akhir minggu. Di luar itu mah acaranya teu rame, apalagi kalo di atas jam 12 malem, eta mah wajib sensor semua. Walo di sini udah terbiasa liat yang aneh-aneh, tetep we geuleuh.
- Nyadar diri kalo dalam rangka koleksi gadget mah gak mau humble, jadi pengen yang canggihan dikit lah layarnya. Kalo tanggung gitu teh suka nyesel sendiri, udah menuh-menuhin ruangan tapi gak bikin puas hati, buat apa coba?
Memutuskan:
- Berencana beli TV yang sekalian bisa konek ke laptop, pilihan jatuh pada
Samsung LE22B350. Kalo temen mah nyaranin sekalian beli Xbox nya, tapi da Rachma mah gak suka game-game di Xbox. Kalo mau juga mendingan beli DVD player yang Blu-Ray itu. Tapi, sejak kapan juga Rachma sering nonton DVD? Kan seringnya nyari gratisan, streaming dan sejenisnya, hihihi.
- Setelah nyari-nyari info via Mbah Google, asesoris tambahan yang diperlukan di antaranya:
# Kabel antena yang bagusan, secara tuh TV kan HighDefinition, sayang kalo kabel antenanya cuman kabel biasa. Karena di YB ini udah ada saluran TV per kamar, jadi gak perlu beli antenanya lagi. Kabel yang Rachma pilih yaitu
Monster-Cable High Performance 4 m.
# Cenah, kalo transfer dari komputer ke LCD TV itu bagusnya via DVI (transfer video saja) atau HDMI (transfer video dan audio) dibandingkan via VGA, sementara Mini DisplayPort yang ada di macbook pro itu cuman bisa transfer video aja, dan produk yang disediain ama Apple di antaranya adaptor dari Mini DisplayPort to VGA, sama Mini DisplayPort to DVI, jadinya kabel yang Rachma perlukan adalah: adaptor
Mini DisplayPort-to-DVI, kabel
DVI-to-HDMI 4 m, serta untuk audio
Goldkabel prof 3.5 mm jack to jack 5 m. Kabel yang dipilih baru tingkat medium saja, karena pas liat-liat kabel HDMI, yang bagusan harganya hampir 100-an euro, weleh...weleh...
Asumsi harga tidak berubah, total biaya nambah asesoris TV ini adalah 329 euro... Hmmm, memanjakan mata memang mahal harganya....
. Rachma berencana beli setelah tanggal 15, nunggu semua tagihan keuangan beres, heheheh. Kalo ada yang punya rekomendasi tentang hal ini,,, you are always welcome.