Wednesday, 28 May 2008

Ayunan

~Somehow, it is painful to have a nightmare~



Gerakannya lambat
Namun mengayun pasti
Ia kadang terbang bersama angin
Kadang melambat menuju bumi
Satu dua
Satu dua
Berirama

Ayunan
Berpayungkan langit biru
Berhiaskan awan putih berarak menutup mentari
Teduh ... hangat menaungi
Mengayomi sang ayunan

Ada bunyi gesekan besi tua
Bersahutan dengan hembusan udara
Maju... mundur
Maju... mundur
Mengikuti pasti ke mana angin berlari

Ayunan...
Ia tak pernah lelah menunggu
Bunyi jejak anak-anak yang sumringah mendudukinya
Ia pun tak pernah mengeluh
Meski ada banyak tangan yang mungkin kasar menggerakkan talinya
Ia di sana
Tak ada susah, tak ada gelisah
Ia senantiasa berirama
Satu dua
Satu dua
Berpayungkan langit
Berlantaikan tanah

Hingga satu waktu,
Angin membawa berita
Sebuah gedung pencakar langit
Akan menggantikan rentanya
Ia tersenyum
Ia menunggu
Dan ia bersenandung
Mengayun indah bersama angin
Ia bergerak penuh semangat
Laksana tarian bertemu musiknya


Seberapa sering kita memperhatikan hal-hal kecil
yang kadang keberadaannya dianggap tak penting?



Astaghfirullahaládzim
Astaghfirullahaládzim
Astaghfirullahaládzim
Jangan biarkan kami buta dan tuli terhadap ayat-ayatMu Ya Allah...
Biarkan kami melihat, mendengar, belajar dari tiap-tiap ciptaanMu
Hiasilah diri kami dengan ilmu-Mu
Hiasilah jiwa kami dengan iman dan taqwa kepada-Mu
Kuatkan hati dan izzah kami untuk senantiasa ada di jalan-Mu
Jangan butakan hati kami Ya Allah
Jangan butakan hati kami
Astaghfirullahaládzim
Astaghfirullahaládzim
Astaghfirullahaládzim

Sunday, 25 May 2008

Somewhat

It is somewhat beautiful to have the light here within
Cheerful enough to lift up the spirit
Coloring my days
Brightening up my nights

It is somewhat painful to cover the bright star
Such that the sorrow sends that gloomy face
Frightening my soul
Turning down my smile

It is somewhat doubtful to observe the silence
That I start to stop listening
Pretending to be more selfish
Looking for some foolish things

It is somewhat regretful to skip the moments
One way around taking tougher path
Blowing apart the easiest one
Confusing the most simple part of life

It is somewhat fun
To rearrange the line of the stories
Moving ahead stepping each stage
Creating a lot of new chapters
Packing up all the laughters
Swinging up all the smiles
Collecting every warm embrace
Capturing all those happy times

Somewhat beautiful
Somewhat

Wednesday, 21 May 2008

Supiritto San ...

Nani o shite imasu ka?
Anata wa... totemo sabishii sou deshita
Daijoubu desu ka?


Supiritto San...
Nani o shiteru no?
Anata no kumori wa, doko ni imasu ka?
Tenki wa... dou desu ka?
Ashita... sora ni itte wa ikaga desu ka?
Issho ni ikimashou
Sorekara... ureshii desu ne
Ne Supiritto San... anata wa ureshii?
U..re..shii?


Supiritto San...
Donna warai ga suki desu ka?
Kore wa?
Sore wa?
Iie?
Moo... kowai...
Demo doushite?
Nande Supiritto San?


Ashita kara ame ga futta to shitara, dou shimashou ka?
Dou shimashou ka Supiritto San?
Ame o nomimashou ka?
Ima... nani ka tabemasu ka?
Shiawase o tabetai...


Supiritto San...
Nani yatteru no?
Naze ka anata no dokidoki ga tomaranai?
Nande anata ga furueru?
Kokoro no uta to itte kudasai

Tuesday, 20 May 2008

Kotak emas

Ia berasal dari serpihan
Tumbuh berkembang terselubung keluguan
Ia berbajukan keindahan
Bersuarakan ketentraman
Senyumnya menyejukkan
Tawanya renyah mendamaikan
Pandangan matanya lembut menenangkan


Alam mengajarinya tarian gemulai
Menutupkan cadar pada senyumnya yang menggoda
Memberatkan matanya untuk senantiasa menunduk
Menyamarkan suara merdunya
Menatanya rapi
Menaburinya banyak cinta
Dalam sebuah kotak emas


Dunia mengajarinya berias
Menyusuri tiap jalan kehidupan
Mencari inspirasi menjemput pengetahuan
Mengabadikannya satu demi satu
Menggenggamnya dalam kelembutan
Ia bawa ia jaga
Bersama sang kotak emas


Kadang dunia sangat lembut padanya
Kadang sangat kasar
Namun alam tetap mengingatkan
Kotak emasnya selalu di sana
Melindungi, menghibur
Mendongengkan kisah-kisah indah


Ia tumbuh bertemankan ilmu
Ia untaikan riasan kebijakan
Ia tebarkan kelembutan
Berhiaskan doá-doá lirih
Berbungkuskan kotak emas
Bersinar indah nan terang

Sunday, 18 May 2008

The Blindth

...wasurekakete ita hito no omoi wo totsuzen omoidasu koro...
-Flavour of life-


Matanya sendu
Menunduk jauh menembus belenggu kelabu
Bulu matanya bergerak lambat-lambat
Menahan sebulir air bening yang menghias sudut kelopak
Hatinya bergemuruh menahan ragu
Langkahnya terhenti sejenak


Satu nafas ia hembuskan
Dan sekilas senyum menghias bibirnya
Satu butir air mata terjatuh
Namun hilang bersama derasnya angin
Tak ada bekas yang tersisa di wajahnya
Mengering,
Terlupakan,
Semata berakhir dalam lembaran sejarah lama


Kini ia berbalik
Matanya berbinar
Irisnya bergerak cepat memancarkan sinar
Satu dan dua tawa kecil terdengar
Kembali tubuh gemulainya berirama dengan alam
Dan ia bernyanyi
Menabuh genderang keceriaan
Hanya angin yang berbisik..."Engkau menipu dunia dengan indahnya"


Dan bunga-bunga bermekaran
Burung-burung bercicit riang
Alam pun bergumam..."Ia menghibur"
Dan kembali angin berhembus..."Ia membuat dunia buta dengan lembutnya"


Hujan turun satu dua
Gerakan gemulai itu terhenti
Kembali sendu menghias bola matanya
Kembali langkahnya ia urungkan
Kembali sebulir air mata jatuh tak bertuan
Hujan pun bergumam..."Kau bisa membaginya denganku"
Kembali sesungging senyum menghias bibirnya
Ada bulir-bulir air mata terjatuh
Hanya sang hujan yang mengerti
Betapa air itu terlalu berharga
Bila hanya kering terbawa angin lalu


Dan ia terlarut basah kuyup
Membiarkan sang hujan menyelimuti gundahnya
Angin berlalu lalang tanpa henti
Sekali-kali ia berbisik..."Engkau membutakan dunia dengan diammu"
Hanya satu senyum simpul yang muncul
Dan sang angin mengepakkan sayapnya
Ia gerah, ia pergi


Ada sepasang mata lain menatapnya dari jauh
Seakan ada banyak lapisan memisahkan
Memperpanjang jarak
Merumitkan haluan
Ia tau, ia melihat, ia mendengar, ia mengamati
Namun ia hanya terdiam
Membiarkan serpihan kisahnya kering begitu saja
Ia paham, ia merasakan, ia luluh
Namun diamnya mengunci langkah
Hanya alam yang saling berbisik..."Mereka buta"


Satu senyum kembali terlihat
Lamat-lamat ia menegakkan bulu matanya
Pupilnya berbinar
Ia berbalik, menyadari adanya mata sendu lain di dekatnya
Langkahnya tertatih
Bergerak amat lambat
Satu dua jarak mulai ia tempuh
Satu dua lapisan mulai luruh


Langkah itu kemudian terhenti
Alam menahan nafas
Bunga-bunga menguncup malu
Burung-burung bersiul rendah
Berbisik-bisik, mengintai
Mata itu menatap tajam
Menembus kornea lain yang sejatinya terdiam
Ia tersenyum,
Satu kata terucap lirih
"Okaerinasai..."


Tak ada jawab, tak ada sahut
Alam seakan berhenti
Kembali burung-burung berbisik..."Ia tidak mendengar...ternyata ia tak hanya buta, ia pun tuli"
Angin tertawa lembut..."ia tak hanya berpura-pura buta, ia pun berpura-pura tuli"
Bunga-bunga bermekaran... "Ia tuli...ia tuli"


"Ano..."
Kembali suara lembut itu membisukan alam
Satu kelopak bunga terjatuh
Berbisik... "Dia berkata lagi... dia berkata lagi"
Hujan turun gemulai... "Ia membuang waktu berkata pada sang buta tuli"
Kembali angin berhembus
Ia lelah, ia penat
Berbisik dengan malasnya..."Mereka membutakan dunia"


Satu langkah lagi tertapaki
Mata sendu yang semakin mendekat
Menembus lapis kornea terdalam
Ia hembuskan satu nafas lembut
Mata lain itu mengerjap
Hati dinginnya tertembus halus
Diamnya terbungkam perlahan

Satu senyum simpul kembali terhias
Dan kembali satu sapaan ramah terucap
"Doko ni anata no tadaima wa?"
Tak ada sahut tak ada jawab
Alam kembali hingar bingar... "ia bisu... ia tuli"


Mata sendu itu tertunduk
Ia berbalik, pergi
Angin berhembus... "ia membiarkan dirinya buta dan tuli"
Langkah itu terpacu lebih cepat
Semakin jauh... jauh... dan jauh


Hujan turun satu dua
Mendekap erat tanpa henti
Ada banyak bulir air mata terjatuh
Menemani tiap langkah
Air-air bening itu menyentuh kelopak bunga
Yang tiba-tiba membeku
Burung-burung bercicit gundah
Hujan mendesah
Menggigil..."Aku tak lagi bisa menyamarkan air matamu"


Alam tertawa..."ia tak hanya buta, ia pun tuli"
Sepasang mata itu menerawang dalam gelisah
Menatap bayang yang kian menjauh
Ia mengerti, ia merasa, ia tau
Angannya terbang mengukur jeda
Harapannya meloncat jauh menghitung waktu
Ia kembali melihat lapisan-lapisan terbentang
Ada kisah yang terbawa pergi
Terbungkam sepi
Satu kata terucap lirih
"Aitai"

Alam terhenyak
Alam berbisik...
"Mereka membutakan dunia dengan indahnya"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Haluuuuu, serius amat bacanya... gak nyadar terbawa suasana yah? hueheheheh . Sadar....sadar... itu mah fiktif belaka, hihihihi, meni khusyu kitu razz.

Hmm...

Sometimes, I am really afraid that I might be somewhat blind in understanding the whole world.

Jadi kayanya... nggg...
perlu guru ieu mah...
"guru hidup"
heuheuheu istilah baru mrgreen.

Saturday, 17 May 2008

Eindelijk....

Akhirnya...

setelah ditunggu beberapa hari... hasil belanja online di ebay dateng jugaaaa mrgreen. Setelah browsing sana sini... mulai dari official web, amazon, ebay, tentunya mencari harga seeeemurah mungkin, akhirnya diputuskanlah pesen satu jam tangan Guess dari ebay Itali biggrin. Mayan lama proses pengirimannya... sekitar 10 hari... Anyway, puas tapinya, akhirnya punya jam tangan, heuheu. Terakhir pake jam tangan tuh pas TPB, heheh... sekarang pengen punya jam tangan lagi ah, biar gak usah nyari-nyari hp dulu kalo mu tau waktu. Alasan lain yang lebih gaya: biar gak usah jauh-jauh liat jam kalo lagi eksperimen di fume hood. Soalnya di lab teh gak ada jam dinding, jadi kalo mu liat waktu reaksi, mesti muter dulu liat jam di layar telepon lab.


Setelah nyari-nyari tipe yang lucu dan harga terjangkau, pilihan jatuh pada tipe W95036L1 (gambar official dari Amazon UK). Alasan... mmm... pertama sih amazed karena ada efek pelangi di layarnya, jadi inget lagu Somewhere over the rainbow mrgreen. Tapi sempet shocked liat harganya dalam euro eek, ampe akhirnya surfing di semua online shop demi mendapat harga paliiiing murah, ke Itali pun jadi... heuheuh [orang cuman tinggal ngeklik klik ajah biggrin].




Rachma pesen tanggal dua Mei, bayar via paypal [yang ternyata masuk akun tanggal 5 Mei], ceritanya sih dishipping tanggal tiga, dan Rachma nerima surat tanggal 13, paket dah tiba tapi mesti ambil sendiri ke postkantoor terdekat. Tanggal 14 ke sana, eh taunya belum nyampe cenah, tanggal 13 tuh baru nyampe pusat, belum dianter ke Groningen. Jadinya ngambil kemarin, bermodalkan verblijf, pleus senyum mrgreen.

Kesan pertama, well-packaged... mari dibuka paketnyaaaa... wink
















Penasaran isinya kayak apa... yuk yuk dibuka... mrgreen
















Tapi ternyataaaa, jam tangannya gede pisaaan... longgar banget lah di tangan Rachma. Bahkan dah dicopot dua G-linknya pun [alias udah minimum modenya kayak gituh]... tetep ajah masih longgar, harus nambah daging kayaknya :sweaty:, atau itu sengaja disisain buat manset tangan mrgreen.
















So, semangat buat gain weight? Hehe, jadi Rachma lagi mikirin... gimana cara gain weight, tapi gak begitu banyak ngubah volum, alias bukan dengan menimbun lemak... heuheuh. Body building? ato muscle building? heheheheh. Rachma pernah ya nyoba home aerobic sepuluh menit, langsung tepar, heuheuheu, sambung seharian jalan-jalan di Maastricht... teparnya asli saminggu tah :sweaty:. Harus lebih dibiasakan olahraga teratur... how about joining sport club like Aclo then?

Soalnya ya, jadi Rachma tuh kan beli baju berpayet, pleus jilbab Taaj, online juga, hahah... hayoh we shopping... Abis di sini mah gak ada mall sih, jadi kalo lagi gak mood... penyalurannya ya lewat shopping online, browsing sana sini, hunting barang-barang lucuuuuu mrgreen. Jadilah beli suatu baju via multiply, tranfer lewat internet bankingnya BNI, terus minta dikirim ke rumah. Buat tau lucu ato gak? ya nanya orang rumah ateuuuuh, dan semua setuju baju itu lucu biggrin [ya iyalah, kalo gak lucu gak akan Rachma beli razz]. Pendapat paling objektif adalah dari adik Rachma yang cowok, atau dari Papa. Dan mereka juga bilang bajunya lucuuu [selucu harganya tapi razz].

Nah, Rachma kan pesen ukuran M, terus minta adik Rachma buat nyoba tuh baju. Dan ternyata, katanya teh bajunya gak muat di dia, soalnya emang tuh baju ngepas badan ukuran M. Rachma langsung shocked, emang berat badan adik Rachma berapa gitu, sekitar 45 kan... kok gak muat... rolleyes. Padahal kan udah bersemangat nambah berat badan mrgreen. Alhasil, kesimpulannya...mesti nambah berat, tapi mesti tetep well-shaped [hayah, dah mirip metropolis kieu... rolleyes].

Oya, ini Rachma embedkan sesi degromiest online, bisi ada yang mau dengerin lagi. Ini termasuk yang sesi bulan Maret, di mana setelah displit teh jadi banyak noisenya. Setelah dicek, yang bermasalah tuh bukan dari konversi wav ke mp3, tapi pas displit jadi dua file [soalnya upload gratisan kan dibatasin per filenya maksimal 50 mega]. Dulu ngesplit pake yang gratisan... dan sebelumnya gak bermasalah sama noise hasil split [mungkin karena dulu mah yang displitnya emang mp3 hasil rekaman studio, bukan hasil rekaman kamar YB mrgreen]. Untuk mengingatkan, materinya kaya gini:

Topik: Menggapai Pernikahan Barokah
Nara Sumber: Mbak Nona
Waktu: Jum'at 16 Mei 2008, 19.00 CET

Topik: Menjadi Pasien Cerdas, Mengapa Perlu?
Nara Sumber: Mbak Agnes
Waktu: Minggu 27 April 2008, 20.00 CET

Topik: Tips Memasak Enak, Cepat, Murah, dan Bergizi
Nara Sumber: Teh Nisa
Waktu: Minggu, 16 Maret 2008, 20.00 CET



Di luar hujan.... niat mau ke lab diurungkan, lagian... gak enak badan juga... akhir-akhir ini sering masuk angin...:tsk:. Itu mungkin salah satu alasan wajib nambah lemak, hehehe.


Anyway, Rachma suka suasana hari kalo ujan, soalnya... hmmm... ya suka ajah razz.

Tuesday, 13 May 2008

Pokona aya...

Bentang nu baranang
Nyaangan nyipta sajuta kalangkang
Baris rapih nyanding bulan
Kucap kicep ngahaleuang

Angin peuting ngahiliwir
Nyaliksik ati ngaguar pinanti
Cuang cieung ngumbara meulit diri
Meupeuskeun raga nu sepi

Awan mega nyimbutan langit
Ngagebat ngukir ngarakit
Tingbelesat ngageuingkeun nu haat
Lumut lamat mung sakilat

Aya soca nu nueteup seukeut saliwat
Nantang bentang, nantang bulan
Ngagegerkeun tiisna angin
Ngagebregkeun, nyapih kaasih
Ngagonjak tunggara

Ditembal imut salapis
Gugupay endah nyulam katresna
Banyu ngahias ngukirkeun warna
Nyingraykeun paceklik, ngaganti kapelik
Ngabengraskeun sumringah
Ngumbar bagja kanyaah
Nebarkeun gumbira dina manah

Eniwei bas wei on de wei... kahartos teu? Wehehehehe razz

-Miss my homeland-

Terjemahnya kira-kira seperti ini... [17 Mei 2008]
Ada...
Bintang terang
Bersinar mencipta sejuta bayang
Berbaris rapih mendampingi bulan
Kelap kelip bernyanyi riang

Angin malam bersemilir
Menyelusuri hati menggugah penantian
Ke sana ke mari dalam cemas mengembara melilit diri
Memecah raga yang sepi

Awan mega menyelimuti langit
Terhampar mengukir merakit
Terbang cepat membangunkan yang sadar hati
Lambat laun hanya sekilas

Ada mata yang menatap tajam selintas
Menantang bintang, menantang bulan
Menggebrak dinginnya angin
Menggoyahkan, memelihara kasih
Menggoda sengsara

Disahut satu senyum simpul
Melambai indah menyulam kasih
Berombak menghias mengukir warna
Menyingsingkan bencana, mengganti susah
Mencerahkan kesumringahan
Mengumumkan bahagia sayang
Menaburkan gembira dalam jiwa



[susah ternyata nyari diksi yang tepat dari Sunda ke Indo... asa jadi aneh malah mrgreen
mudah-mudahan tidak menghilangkan makna awal
Happy reading... wink]

Friday, 9 May 2008

Fahri-isme

Itu yang kelintas kalo ada hal-hal yang berhubungan dengan novel yang fenomenal tea, "ayat-ayat cinta". Subjektif, kalo dari segi novel, Rachma kurang suka penokohan yang melangit, jadinya lebih mirip sinetron, menjual mimpi, hanya saja kali ini package nya lebih cantik: agama.

Tapi untuk buku penggugah, tausiah-er, buku ini bagus. Over all, yang Rachma tangkap dari novel ini, ayat-ayat cinta itu me-refer ke ayat-ayat Al-Qurán, wujud cintanya Allah terhadap manusia. Saking sayangnya, saking kasihnya... dikasi penuntun jelas biar hidupnya selamat dunia akhirat. Tentunya, image sesuatu itu dipengaruhi oleh ilmu pembaca, latar belakang, dan lingkungan. Sebagaimana teori point of view... sesuatu itu tergantung dari mana kita menilai, gajah pun bisa terlihat jadi garis kalo dilihat dari sudut dan jarak tertentu.

Rachma bukan orang yang mudah mengidolakan sesuatu, bukan pula orang yang larut dengan trend. It's more like... I have my own world, I have my own path. Kadang bingung, bahkan miris... dengan orang-orang yang segitunya mengidolakan sosok Fahri, atau Aisha... or whatever. Pernah, ada seorang cowok yang membanggakan keikhwanannya, membanggakan kemiripan sifatnya dengan sosok Fahri, lantas dengan semangat 45nya, yakin akan mendapatkan sosok seorang Aisha-alike. Fisik dan hati Rachma tersenyum ngeliat fenomena itu, lantas terlintas "You cannot amaze me by that. I am not looking for a man masked Fahri-alike. I respect more... a man having his own unique personality". Isn't the world extremely boring? People follow what the trend is, letting their own shine shadowed by another figure. How pity.

Sejarah saat membaca novel itu... hmm... sekitar... tingkat tiga kali ya, atau tingkat dua? lupa mrgreen. Yang jelas... saat itu, lagi ada dalam fase mengenal "dunia". Yang asalnya terbiasa dengan lingkungan nyaman, aman, damai, penuh kasih sayang, pokoknya yang lurus-lurus ajah. Tiba-tiba melihat fenomena yang dinamis, berbagai karakter... seolah melihat sisi lain dunia... sisi gelapnya... [melebih-lebihkan razz]. Setelah berlalu lalang makan asam garam kehidupan... [naon deuih... :)) ], jadinya berkesimpulan... cowok itu makhluk yang harus diwaspadai, dan dunia cewek itu mengerikan, terlepas dari pelabelan ikhwan-akhwat-ammah. Yeah, cukup untuk menyimpan fear factor dalam hati. Kalo diinget-inget... kayaknya kerjaan Rachma tuh nangiiiis ajah, amazingly no body noticed [itulah gunanya kaca mata pleus perfect smile cool]. Not even my family knows those kind of things. Kalo pulang ke rumah... Rachma pulang membawa cerita seru, dan kalo akhir semesteran bawa info straight A. Everyone is happy then.

Yang bikin nyaman itu... kalo udah tiduran di pangkuan Mama, rambut dielus, sampai ketiduran beneran. I don't need to pathetically cry in front of her, I just need a really comfort rest, a really comfort rest... that is more than enough. Sekali waktu, Rachma pernah bilang sama Mama, "Ma... Rachma mah takut kalo nikah sama orang berlabel ikhwan... takut dipoligami mrgreen ". Suka tentram kalo denger Mama bilang, "siapa pun itu, yang penting kan hatinya. Mau ikhwan atau bukan, kalo hatinya baik... ya baik, kalo hatinya lembut ya pasti lembut". Pertanyaan selanjutnya, "gimana Rachma tau kalo seseorang berhati lembut???", jadi pe-er biggrin. Yang lebih seru pas lagi bergosip sama Mama, FYI... Rachma tuh jarang banget ngobrol-ngobrol masalah privasi sama Papa, jadi kalo sama Papa itu ngobrolnya masalah uang bulanan mrgreen, masalah politik, dan keilmuan, tak lupa masalah fashion, hehehehe, selera seni Papa tuh tinggi, tauu aja barang lucu, heuheu. Nah, Rachma kan sering bilang ke Mama, pengen jodoh yang sholeh. Terus kata Mama, Papa komen gini, "nu sholeh nu kumaha? da nu namina pameget mah, mun nyaketan istri teh nu ditunjukkeun na nu saena hungkul"... wehehehehe, ekstrim razz. Kalo prinsip Papa itu, "jangan mau diajak pacaran, kalo cowok serius mah ngadep ke Papa, bukan ngajak kamu pacaran buang-buang waktu gak jelas" ... [Siap, setuju Pak! mrgreen]. Tapi kalo prinsip Mama itu... "Gak apa-apa pacaran, asal Papa kamu gak tau"... weleh weleh rolleyes, Mamaku... heuheuheu [but still, love you ... miss you, Mom].

Kembali ke Fahri-isme, jadi... salah satu karakter yang Rachma list, yang berhati lembut itu ... [hihihi, kesannya feminine mrgreen], tidak mengganggap isu istri 4 sebagai suatu guyonan renyah. Yang terlintas ketika ada orang yang segitu ringannya membawa isu itu sebagai candaan adalah, "hatinya gak peka... pasti belum pernah ngerasa sedih ato sakit hati yang amat sangat, gimana coba kalo kasus itu teh menimpa ibunya? adik perempuannya? atau anak perempuannya?". Walo dipackage dalam pembeneran "becanda"... I still find it ridiculous. Kadang kelintas juga, gimana kalo kasus kaya gitu menimpa diri sendiri?

Eeto...
Will that case make my husband happier? If yes,,, hmm,,, what can I do, isn't marriage suppose to be happiness-alike? If my pain is worth his happiness, no point to complain... I just don't know how and where to bear it. But... if he is really the soulmate, he should know how scary the pain will be. So I do wonder what kind of man brave or even proud of doing that? and what kind of woman brave to hurt another woman? Scary... Yang jelas mah bukan termasuk yang berhati lembut, mungkin termasuk orang yang tidak terlalu menghargai hati, berkilah dengan suatu frase "asal alasannya syar'i".

To experience a lot of cases once in a time, for sure makes my heart beat faster, sometimes being hurt, tired. But everything has value, if I have never experienced something myself, I'll never know how precious it is, I cannot feel what other will feel, etc etc.

That's why I don't like waiting nor being waited. Even if I love somebody, that doesn't mean I wait for him, thus more or less I'm not really interested in what he is doing. If he tells the story, I listen, I comment, I advise, seriously... with all my attention, my heart wink . If he is sad, confused, tired, I try to cheer him up, I support, I encourage, I help. If he is that busy, I enjoy my "me" time. If he is such happy to "look around", I don't mind ... just let him do whatever he wants, he for sure will always find me smiling nicely. As long as he says it, I consider it heartily. But if he doesn't dare to convey what he feels, doesn't dare to share what is actually happening ... don't ever expect me to find it out myself. Yeah, no extra free attention unfortunately, not yet wink. I worry, I am sad, I am hurt,,, I keep it for my self. If he cannot value such simple things, for sure he is not worth my precious time. Blacklisted, with a perfect nice smile.

I will not waste my time to be looked extremely good in front of him, why should I anyway? Not my husband yet, better to save my energy for another important things. Actually, it's more convenient if he thinks a bad image about me. That will be a very good filter, a very natural selection. As a simple question I always ask, is he interested in me... or... in any attributes within me?
In relation with this fahri-ism, a trend to look for perfect figure... ma... ma... I do hate such kind of things.

Once upon a time, I asked someone... "why do you like me?"... he answered "I like your voice". What the??? !@#$%&^&*
Since then, few years ago... I stop receiving unnecessary phone call. I almost hate doing voice call. I also change the way I talk, avoiding that cute-soft-talk way. I feel safer when I talk in high note mrgreen. Or other answer such as "I like you because you are smart... bla bla bla....". Geeze, dunno why but I don't like the answer... it sounds more like high "beeeeeeep... beeeeeep", a wrong password. Since then, I hate talking something related to SARA [suku, agama, ras, dan akademik razz], heheheh. Mostly I avoid meeting people, man especially. Dunno why, but I enjoy my own world, I feel safer in it, ya it's lonely... but I feel safe, I am way too afraid to get hurt. Thus, it's quite hard for me to accept somebody unexpectedly already in my heart. Not to mention that fahri-ism thing, it seems so fuzzy.

People often ask, "What kind of man do you want?"... and I simply whisper in my heart... I don't know. I don't even have the criteria of him. My soulmate ... he could be anyone, but he is already here in the world, or maybe... do I still have time to meet him? do I even deserve to ask for criteria??? I enjoy the mystery in it, I love surprise anyway. It will be the sweetest gift wink. Eeto... Should I also give him a little surprise? mrgreen

Popular Posts