Monday, 21 April 2008

Doktrin

Rachma kan pernah cerita ya tentang "doktrin tukang beca", nah kemaren itu muncul lagi doktrin baru, "doktrin domba", dan "doktrin ayam" mrgreen. Tapi lagi males ngejelasin itu ah... jadi, silakan tebak sendiri apa maksud doktrin-doktrin itu, hehehe.


Hari senin,,,mmm, banyak yang ingin dikerjakan, rencana mu di lab ampe malem juga. Lagi males pulang ke housing cepet-cepet. Pengennya... pulang ke housing itu dah capeeee banget, jadi gak mikir yang macem-macem, langsung tidur aja razz. Waktu hari Sabtu itu ke Den haag, niat sampingannya adalah demi mencari kesibukan dan membiarkan diri lelah karena perjalanan, biar gak ngelamun terus [housing YB kondusif sekali buat melamun :P]. Tapi ternyata nyampe sana teh ketemu sama anak-anak kecil yang imut-imut dan lucu-lucu. Hayah, jadi terinduksi deui ini mah, pengen punya anak, pengen denger ada yang manggil "Mama", yang dengan gaya innocentnya ... manja-manja minta diperhatiin. Alhasil, walo cape banget nyampe housing, tetep aja kepikiran sesuatu :)).


Diakui ato gak, walopun ceritanya udah sembuh dari patah hati :P, tetep aja ada hal-hal yang bikin Rachma trauma [meni segitunya :))]. Walo Rachma tau, yang namanya generalisir itu gak bener adanya, tetep aja ada hawa-hawa yang menghantui,,, bahwa yang namanya cowok itu berpotensi bikin sakit hati. Bahkan untuk cowo yang Rachma kenal sebagai seseorang yang subhanallah pisan sholehnya, tetep aja hal-hal kaya gitu kelintas. Kadang Rachma mikir... ini teh fear factor kapan ilangnya ya... rolleyes, jadi ngeri sendiri :)). Udah gitu teh, kasus-kasus yang Rachma temui akhir-akhir ini malah membuat Rachma tambah ill feel ma cowok razz. Kadang Rachma shocked, "ih dia teh bukannya ikhwan pisan... kok bisa ya begitu?"

rolleyes
Jadinya males berurusan -terutama yang nyangkut privasi-, dan kerasa aja takut buat deket mrgreen. Jadi pas kemaren ditanya "bla..bla..bla.. langkah kongkrit ke depannya apa?"... kerasa banget otak hang :)), dan ujug-ujug cape aja [padahal mikirnya belum, heuheu mrgreen], so I simply answered "I don't know"... karena emang gak tau, gak pengen mikirin, gak pengen terbebani hal-hal kaya gini, udah kebayang aja flash back masa lalu :)), terus jadi ngeri razz.


Makanya, akhir-akhir ini sumangad pisan baca-baca psikologi, I have to be the doctor-in-need for my self mrgreen. Menenggelamkan diri menekuni sesuatu. I do need time to find my true self...membangun kembali fondasi untuk berdiri kokoh di atas kaki sendiri...rolleyes, yeah, who knows that itchy-thing like this takes a long time to recover. Lukanya sih sembuh, tapi bekasnya... hoho, ampe kapan ya ini ....


Doktrin paling ampuh di antaranya... ketika seorang temen Rachma nyeletuk kaya gini:
"Aku tuh ya, kalo punya pacar terus putus, gak akan sedih, melainkan bahagia. Kenapa? karena itu kan nunjukkin kalo cowok tadi tuh bukan jodoh aku, ngapain coba hubungan lama-lama kalo ternyata bukan jodoh? Udah gitu, itu artinya aku bakalan ketemu sama orang yang lebih baik dari cowok tadi. Lagian, yang rugi itu kan sebenernya cowoknya, coba... bisa-bisanya dia nyia-nyia-in cewek high quality kaya aku?"


Heuheuheu, pas dengernya... asli Rachma ketawa, pede pisan. Tapi... doktrin itu manjur buat menghibur diri, hueheheh. Walo tanpa disadari jadi mendoktrin diri menjadi eksklusif, atau kalo bahasa halusnya mah "terjaga", terjaga dari hal-hal gak penting dan gak perlu, malah kadang jadi terkesan sombong :). Yeah, but who cares with what people say, since they will not help solving the problem either twisted . Kalo ada yang nge-ym gak penting, pasti yang kelintas "apa sih nih orang, ngeganggu aja" :)), apalagi kalo udah ada suara telpon bunyi-bunyi, "ih, males deh, berisik, udah tau Rachma sibuk... pleus lagi males ngobrol gak jelas", heuheuheu =)), terus kalo ada sms, "udah tau Rachma jarang ngecek HP, ya gak akan dibales atuh", heheheh, ampe jadi itungan gitu... "sayang pulsa ah", atau kalo gak "sayang waktu, sayang tenaga" [seakan-akan mencet tombol accept ngeluarin berpuluh ribu kalori :P], pokokna mah jadi skeptis ajah, gak mau peduli, hihi. Nyadar sih, itu teh tega nian, tapi da lagi males atuh... jadi ya, begitulah.


Kadang ada yang seenak-enaknya komen: "jangan berlarut-larut dalam cinta"... Yah, akar masalahnya ini mah bukan itu. Walo udah mendoktrin diri untuk "cool, calm, confident", ya tetep aja ada saat-saat di mana lonely menyerang dan semerta-merta merobohkan segala doktrin yang dah dibangun, hihihi. Walo ada hal-hal yang terkristalkan kaya "ya, yang namanya kebahagiaan itu mahal harganya". Dampaknya? hmm... misal dalam menanggapi kecenderungan cowok untuk menyeleksi calon istri, terlintas "ya, dia berhak untuk berpetualang sampe dia mantep milih seseorang, itu manusiawi. Sapa tau emang jalan kebahagiaan hidupnya seperti itu, jadi gak pantes dong kalo Rachma jadi duri dalam daging. Tapi siapa juga yang mau jadi bahan main-main kaya gitu, sok aya-aya wae. " rolleyes... Ada juga yang pernah bilang, "yang namanya selingkuh itu kan kalo udah nikah, kalo sebelum nikah ya bukan selingkuh, itu tahap seleksi...", dih, ngedenger itu yang ada malah pengen muntah, seriusan. Seenak-enaknya cowok nebar jaring, ngedeketin banyak cewek, dan liat yang nyangkut di mana. Amat sangat ill feel sekali banget pokoknyah. How can a man like that be a father then?


Doktrin lain yang lagi berakar: "Allah mah maha adil, perempuan yang baik itu untuk laki-laki yang baik pula". Ketika ada banyak hal yang terlihat hambar dan hampa makna, menggantungkan harapan pada Allah emang jadi oase penyejuk hati. Ketika banyak fenomena yang tak lagi menghargai saling percaya dan saling menghormati, banyak mengingat Allah emang jadi obat tersendiri, jadi pegangan... "Allah senantiasa menepati janjinya".


-lagi ngitung mundur ke berkurangnya jatah umur, amat sangat kangen rumah-

Thursday, 17 April 2008

Bade iraha?

Kembang layung tinggarupay
ruag rieug kabeulit angin
pucukna rancag
putikna ligar
tingbureuleuk ngahariring

Kembangna mekar sataman
seungitna seukeut, hihiliwiran
beureum bodas, koneng kayas
estu mager hate nu welas
matak waas ngahelas

Nyandingan nu dipiasih
ngantosan nu dipimelang
aya sieun nu nyimbutan
prasangka kokolebatan
gegebegan nyorang jalan
rantag runtug milang jaman

Gening enya mangsa teh seueur tikungan
angin oge aya kadar gelebugna
hujan nyorang babanjiran
guludug boborelakan

iraha atuh anjeun teh mulang
aya beja nu kedah dimomolekeun
aya warta nu kedah dikedalkeun
aya jangji nu kedah dicarioskeun
estu alim mapay gawir
alim mapay lamping
lamun heg teu disarengan


-kangen Bandung-

Monday, 14 April 2008

Yang lembut hatinya

Wahai orang yang lembut hatinya
siapakah yang lebih engkau cintai di dunia ini?
siapakah yang lebih engkau puja dalam tiap jeda nafasmu?
siapakah yang lebih engkau rindui kehadirannya?
siapakah yang lebih engkau takuti murkanya?
siapakah yang lebih engkau harapkan kasih dan ridhanya?


maka apakah engkau termasuk golongan yang layak menginjakan kakimu di bumi Allah, sedangkan hatimu, pikiranmu, jiwamu, masih lebih mencintai dunia dan segala gemerlapnya, dibandingkan menabung amal,,, dibandingkan merajut dan mengumpulkan butir-butir keimanan yang kau biarkan berserakan?

maka apakah engkau layak bernafas, menghirup gratis udara-Nya... sedang engkau mengabaikan Khalikmu?

maka apakah engkau layak tertawa bangga bergelimang dosa, padahal Allah murka terhadapmu?

maka apakah engkau bahagia berbajukan nafsu, sedangkan Allah membencimu?

maka apakah engkau berleha-leha, sedangkan maut mengintaimu selalu?

dan di mana lagikah kini izzahmu?




Ya Allah,
hiasilah hati kami
dengan rasa cinta dan rindu kepada-Mu
curahkahlah belas kasih dan sayangMu
jangan biarkan hati kami mengerdil karena gemerlap dunia
jangan biarkan kami terlena dengan keindahan semu sang nafsu
jagalah kami ya Allah
sungguh kami amat takut akan siksaMu, murkaMu
hanya kepadaMu lah kami kembali
Maha Suci Allah
Astaghfirullahal'adzim

Thursday, 10 April 2008

....de taim....

Everything is about probability
Not consciousness nor honesty
It depends on how brave you move on
How hard you try
How deep you trust your own faith
A matter of time only

But it sacrifices patient a lot
Sometimes it just drags you out of the door
And leaves you there out of nowhere
Alone
No light, not even splashes

Who cares with those things if you can smile a lot
I can see a rainbow within your eyes
And that is more than enough
But you know we are gambling with time
Falling deeply with probability

It's random for sure
Maybe I move
And you suddenly stop walking
Perhaps you run
And I just sit, watching you feeling tired
Suppose to smile
But the tears come down

I have ...
No energy left to observe those kind of things
Such that I am tired way much deeper than you are
There is no map, no guide, no watch
Only warm embrace flying around
Creating some illusions
We all fall too deep
Separated, separately
Only God knows what is actually going on
Agree?

Sunday, 6 April 2008

Derajat

Berapa suhunya? sekian derajat :D


Tapi, yang dimaksud dalam postingan kali ini bukan derajat yang itu, heheh


Yang mu Rachma soroti adalah perkataan seorang mu****i, yang intinya seperti ini:
"Jangan ngabis-ngabisin waktu mikirin orang yang belum jadi suami sah. Mau segimana pun sayangnya, mau segimana pun baiknya, mau segimana pun sholehnya, tetep aja faktanya dia belum jadi suami. Kalo cowok bukan suami itu ya belum punya hak untuk diperhatiin de es be. Kalo belum jadi suami itu, ya sama aja kaya tukang beca, tukang sayur, selayaknya laki-laki lain yang bukan mahram"...

:scream:


Gak kuat Rachma denger yang bagian: tukang becanya :D. Maaf, no offense buat yang ada hubungan ma tukang beca, Rachma tidak bermaksud menyinggung SARA [suku, agama, ras, dan akademik :P]. Kenapa gak bisa nahan ketawa... ngg... karena saat itu Rachma ngebayangin harus menyamakan *teeeet* [Aa yang gak boleh disebut namanya mrgreen] sama tukang beca :)), hahahahah, langsung da kembali pada jalan yang benar, hueheheheh. Ama tukang beca mah sudah jelas bisa lebih objektif untuk bertingkah laku, gak akan ngasi perhatian gratis , gak akan segitunya meluangkan waktu walo jelas-jelas lagi sibuk... de es be de el el....


Nyadar sih, emang perasaan apa pun yang muncul sebelum nikah itu mesti dijagaaa pisan, dimanage sebaik-baiknya. Tapi kalo inget sama istilah menyamakan sama tukang beca, tetep aja pengen ketawa, hihihihi :sweaty:


Ada saat-saat membendung perasaan itu melangkahi logika. I mean, yeah I am not a little girl anymore, I know how to put logic here and there, but still there are times I can't command what my heart should feel, what my mind should think. The best thing I can do is being patient, and still... there are a lot of temptations all over.

Emang ya, setan menggodanya gak henti-henti...:tsk:


Duh Allah...pusing.... eek


Udah nangis-nangis, curhat-curhat oge tetep aja susah managenya...
hayah, kumaha iyeu teh, cenah mu istiqomah...:sigh:
Eh, tapi istiqomah itu bukan berarti ngilangin perasaan kan? soalnya Rachma gak kebayang nih kumaha ngilanginnya,,, :ha?:


Tiap hari berdo'a.. pasti do'anya ada kaitannya ma itu terus, heheheh. Sebelum tidur biar tenang tidurnya... pasti do'anya itu-itu juga, hihihih. Kayanya malaikat di samping kiri kanan dah apal do'anya :D.


The worst thing about all of this? not about "miss" time, but about "worry"-related things. Prasangka, begitulah :D [Rachma ngomong apa sih huehue... :))].


Pernah, bukan pernah lagi ketang :D, ditanya temen:

-tanya lagi pada hati sendiri, apa ini tuh beneran ato cuman pelarian aja-
Hmm...
jadi yang Rachma rasain itu...

hmm...

:ha?:


eeto...


:sweaty:

hmm...




:ha?:
jadi sebenernya...






....

*hehehehehe, ada yang penasaran kayaknya *



Mode serius ON:
Jadi yang Rachma rasain itu... semacam "care". Don't ask me why, cause I don't know why either :D. Felt it's there, but that's it.


Can I say that I care about him because we are friends? :D, hahahah gak banget sih :P.
Well, like I said, the worst thing is about worry things, yaitu ketika gak tau kabarnya, dan jadinya berprasangka, terus jadi khawatir gak jelas [dasar cewek :tsk:].


Kadang terlintas, is worrying him considered a crime? :ha?: wonder sayah, malaikat nulisin itu ke kitab kanan ato kiri ya? rolleyes

La tahzan... innallaha ma'ana... innallaha ma'ana... innallaha ma'ana... innallaha ma'ana... innallaha ma'ana


Itu obat mujarab kalo tiba-tiba bersedih, berkali-kali ngucap innallaha ma'ana -sesungguhnya Allah bersama kita-, sampe bener-bener meresap di hati, ampe otak kembali tenang, kembali membumi :D. Kenapa sedih? hmm... ya, gimana ya... suka tiba-tiba sedih aja :D. Terutama kalo virus lonely menyerang, hehehehe. Atau kalo lagi kangen, hihihi mrgreen, harus dimanage, terus gak bisa ngapa-ngapain... tapi energi tinggi :)), jadinya malah sedih. Padahal kalo nurutin hawa nafsu kan tinggal pencet "call", heheheh :D. Tapi hati kecil membisikkan, gak tega kalo harus merusak keistiqomahan si Aa, Rachma kan dah gede, masa jaga hati aja gak bisa....heuheuheu, beurat :tsk:.


Terus kalo dah gak kebendung kan suka nangis tuh [lamun diitung kayanya banyak pisan air mata yang keluar :D, hikmahnya: cuci mata, baik bagi kesehatan cool]... terus suka berdo'a di tempat, hehehe. Ampe apal beneran da ama do'anya, heuheueheu. Tapi mempraktekan do'a itu teh penuh perjuangan, alias nangis-nangis lagi pleus harus banyak istighfar :D. Ada pertentangan antara logika dan hati, antara keinginan pribadi dan kebaikan bersama, lieur pokoknyah.


Kalo udah over khawatir :D, yang mujarab adalah ketika berdo'a... menitipkan dia pada Dia, hehehehe. Karena doktrinasi "tukang becak" itu gak ngaruh dan gak mempan, heuheu. Lebih tenang ketika mengembalikan apa yang ada pada Sang Pemberi, Sang Khalik yang Maha Pengasih. Mendo'akan dia biar istiqomah juga, yang kalo bukan jodoh mah, Rachma juga mendo'akan supaya dia ketemu jodohnya, dimudahkan jalannya dipermudah prosesnya... [sambil nangis-nangis antara ridha gak ridha ini mah ngedo'anya, hehehehe :D]. Takut sih, ketika Allah teh gak ridha sama perlakuan Rachma pada "rasa" yang Ia titipkan. Ketika udah mulai kerasa ada egoisme yang tumbuh, posesivitas yang mungkin berlebihan, mesti segera dinetralisasi, di"rukiyah", hehehe, biar kembali ke jalan yang benar :D. Udah gitu teh kadang suka terucap minta maaf sama dia, terus jaga-jaga bisi emang bukan jodoh, Rachma juga minta maaf sama calonnya :D. Rachma juga merasa gak enak hati sama calon suami yang sebenarnya, yang mungkin saking berharganya beliau ini, sampai saat ini teh masih dirahasiakan sama Allah [biar jadi surprise kali yak, kan Rachma seneng surprise :D]. Eta mah bukan do'a nya sigana, lebih mirip memorandum permintaan maaf, heheh. Tapi ya setidaknya itu nambah tenang, biar Allah yang menyampaikan permohonan maaf tak langsung ini, heuheu :D, soalnya Rachma bingung mesti gimana lagi.

Duh Allah... :tsk:


Kalo kata temen Rachma mah, "menahan rasa yang belum sah halal itu ladang jihad juga, karena hanya orang yang kuatlah yang bisa memanage rasa itu".

:tsk:
yang jelas mah tetep we sedih :D.


Rachma kan pernah baca ya, kalo orang beriman lagi sedih itu, ada malaikat-malaikat yang turun ke bumi untuk menghiburnya.
"Janganlah bersedih wahai orang beriman, sesungguhnya Allah telah menjanjikan surga untukmu".

Kadang kalo lagi nangis-nangis, suka kelintas,,, Rachma termasuk golongan tadi gak ya? yang kalo lagi sedih ada banyak malaikat turun untuk menghibur?


Orang yang dekat sama Allah itu... namanya tersebar di kerajaan langit, ampe penduduk langit tuh berlomba-lomba mendo'akan dan memintakan ampun untuk orang itu. Rachma termasuk orang yang kaya gitu gak ya derajatnya? Jangan-jangan masih jauh ini.... hayah... mana banyak dosa lagi... :hilo:. Orang lain mah udah ngafal Al-Qur'an juz apa.... udah nabung sholat malam segimana...
Sedangkan Rachma masih....
duh... :tsk:, ini derajat kualitas kemanusiaan Rachma baru nyampe mana yak? rolleyes. Jangan-jangan rapornya inflasi, defisit, banyak merahnya...
tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak :ayokona:, padahal kan pengen nabung amal, pengen tamasya ke surga... pengen punya rumah di situ, pengen ketemu sama nabi Muhammad, pengen melihat wajah Allah...

Duh... pengen....



Jadi pilih mana Neng Rachma... ngumbar nafsu? ato istiqomah!!!


eek

*kok Rachma jadi ill feel sendiri yak, hihihihi, kalo ngedenger kata nafsu jadi serasa wanita penggoda, hehehe, mengerikan rolleyes*


Jadi setelah mikir-mikir, emang mesti sabar, banyak berdo'a... dan istiqomah... Sedih itu manusiawi, tinggal disikapi sebijak-bijaknya [ingat pelajaran PPKN tentang hikmat kebijaksanaan :D]
*gaya heroin on* :astig:


Tapi beraaaaaaaaaaaaaaaaaat cry, sekarang aja kerasa banget waktu berjalan amat lambaaaaaaaaaaaaaaaaaaat :tsk:. Udah gitu teh banyak godaannya deuih. Hayah, kadang ngerasa yang namanya status itu penting, emang sih status single itu artinya siapa pun berhak mengajukan proposal. Lamun kata cowok mah status single teh kesempatan untuk menyeleksi calon istri.

Tapi naha nya, akhir-akhir ieu teh malah jadi ill feel sama cowok yang sebenernya mah bermaksud baik meureun...
Yang ada bukan pengen melihat-lihat, menyeleksi dan memutuskan, tapi malah kerasa... "capek!", males mikirinnya.


Hhh... :yawn:

Ya Allah,
jadikan kami
hamba-hamba yang istiqomah
menapaki jalan yang Engkau ridhai
jangan biarkan kami
terlena cinta yang semu
isilah hati kami
dengan rasa cinta dan rindu kepada-Mu

Astaghfirullahal'adzim
Astaghfirullahal'adzim
Astaghfirullahal'adzim

Friday, 4 April 2008

Flying star

It blinks, beautifully
It is amazing, without any hesitation
It burns, no ignition
It is there, uninvited

How can a star be such adorable?
In silent it speaks a lot
In white it spreads healing whisper
It twinkles, so deep
So touch... so though
Flying nicely
Taking my mind away

The flying star out there
Amusing
Such that I am happy
Happy
But why is the light faint lately?

Thursday, 3 April 2008

Supportive Sidekick

You know who we're talking about — the champion consoler, the person you can always count on, the person who knows how to clean up even after the biggest emotional superspill of your life. This friend gives you a one-on-one rush like no other. This confidante for all seasons can probably even read your mind just a little. Or don't you remember the last time they finished a sentence for you?

Lucky for you, your supportive sidekick can probably guess what your next dreams will be before you even do. It must be nice to know you have a tireless supporter and coach in your midst, someone you can tell anything to who always has your best interests in mind and a smile to cheer you up. How sweet!


Itulah hasil yang keluar setelah jawab beberapa pertanyaan -gak penting [orang sok sibuk, 2008]- di web Tickle. Do I really need that kind of person? yeah, maybe.

Adalah suatu klise yang ada benarnya, bahwa orang cenderung mencari dan membutuhkan keberadaan orang lain yang sedikit banyak memiliki sifat yang sama. Sekufu, bahasa kerennya mah. Biar kalo apa-apa teh nyambung gitu mrgreen.

1. Senyum
Rachma paling suka ngeliat ekspresi orang tertawa, senyum, pokoknya yang bahagia...bahagia gitu deh :D. Kadang tanpa disadari, I smile a lot, too often. Sampe temen selab ato teknisi bilangnya, she is a happy person. Dan kadang di tengah senyum suka ditanya, "why do you smile?".... Rachma bukannya ngejawab, tapi malah ketawa karena kebayang dong kalo jawabnya "senyum itu ibadah" :D.

2. Manja
Rachma ngaku Rachma manja, yakni dalam beberapa hal yang menurut kamus Rachma itu wajar buat manja-manja :D. As I know how nice to be pampered is, I also know how to pamper people. Pepatah singkat nan romantis yang berbunyi "your wish is my command" ... more or less I can think a good way to adapt or even to steal someone's heart twisted.

3. Let's play the game
I love something adventures, dengan bekron yang mudah bosen begini, Rachma emang cenderung suka sama sesuatu yang dinamik dan penuh kejutan. Suka banget sama sesuatu yang bikin penasaran, yah... pokona mah bikin hidup lebih hidup lah :D. Love something new, love challenge also. Soalnya bikin otak mikir [jadi kan ada yang dipikirin], dan bikin fisik kerja [jadi ada yang dikerjain] :D. Kalau udah mendeteksi "I think... someone is playing game with me. Umm... so let's play the game, you have your rules, and I have mine. And the story begins..." :D. Dari segi game pun, Rachma suka main game mobil balap ato tembak-tembakan, seru aja sih, menyerang,, hahaha keinginan agresi terealisasikan :P.

4. Sibuk
Rachma sibuk, maaf ya... emang Rachma sibuk, sibuk menjalani hidup :D. Hehehe. Anyway, Rachma suka sama orang-orang yang mode sok sibuk :)), asik buat digangguin soalnya twisted. Coba, kalo sama orang yang nyantai mah... apanya yang mu digangguin coba? heuh gak seru ah, terlalu monoton mah alamat ngebete-in. Oya, mayan sering dapet protes di ym. Yang kalo hati sedang tak terjaga suka kelintas "ni orang maunya apa sih!!! Emang kerjaan Rachma tuh mantengin Ym apa?!! enak aja. Sori dori mori, Rachma sibuk. Gak ada waktu buat ngobrol freelance gak jelas evil. Dan satu hal lagi, perhatian Rachma mahal!!! catet twisted ".

5. Perhatian
Sebagai manusia biasa, suka sama orang-orang yang perhatian. Ujungnya, ya jadi pengen merhatiin balik :D. Tapi kalo dah kelewatan mah, suka illfeel ketang, jadi bosan, malah jadi... apa ya, kelintas "I need 'me' time". Yah, bagaimana pun juga, Hukum Gossen tetap berlaku :P.

6. Serius, in time, konsisten, tanggung jawab, dan rius-rius lainnya.
I don't like people who lies, even in making a joke, that is mainly because,,, ya, I always take everything seriously. It does has positive and negative sides. It's just... ya, that's how the world works. You may often see me very very... relax, but wait... don't let the seen things fool you. I for sure don't like the one who is too relax. Suka gemes ajah,,, can you do it a little faster??? geeze....
[ini mah karena emang Rachmanya gak sabaran ketang :P. Saking gak sabarnya, emang semangat banget ngerampungin tugas atau kerjaan secepatnya :D]

7. Melow
I really appreciate art, poetry, and alike. But I actually hate a too melow person. Apalagi kalo cowok, cape deeeeh

8. Last word
Haha, saking kreatifnya, gak mau kalah ngomong, ada aja yang kelintas di kepala buat defense sesuatu. Modal yang baik untuk presentasi :D, tapi mungkin bikin bete beberapa orang yang dasarnya gak suka kalah ngomong juga, heheheh. But I actually don't like arguing [ini seriusan lho, tiga rius deh mrgreen], I prefer listening. Suka aja dengerin orang ngomong terus ntar komentar-komentar [ato mungkin ini teh sebenernya bukan suka mendengar, tapi suka komentar :P, ato dua-duanya? :D]. Tapi suka lo kalo nemu partner yang se"bahasa" :D, hehe. Dan impressed kalo nemu orang yang tau celah buat ... apa ya... to handle me, heuheuh. Pertanyaan yang terlintas kalo ada makhluk ngedeketin adalah, "is he sure he can handle me? I might give him huge surprises" :P.

9. SARA
Kurang suka kalo ada orang nyinggung-nyinggung akademik ato kebanggaan-kebanggaan lainnya, gak tau... kurang suka ajah, SARA ih, heheheh. Kadang kalo udah kesel, suka pengen motong langsung dan bilang: just give me your CV, and maybe I'll think about it, hehehe twisted. Manusiawi lah, lebih cenderung suka sama yang low profile, yang kaya gitu-gitu mah gak usah dibilang-bilang nanti juga tau atuh, kan orang yang berilmu mah emang ditinggikan beberapa derajat dari manusia lain sama Allah, jadi gak perlu show off gitu, lagian otak siapa itu coba? "cuman" dititipin sama Allah kan itu, meni segitunya...rolleyes.

10. ....
Ntar ah, disambung lagi....
*jadi sering nulis gak jelas... demi ngurangin mumet...*

La tahzan, innallaha maána... innallaha maána...innallaha maána
“Maka nikmat Tuhanmu mana lagikah yang kamu dustakan?”

Astaghfirullah
Astaghfirullah
Astaghfirullah

Popular Posts